Dream & Reality Chapter 1

Chapter 1: The Beggining of All Pains.
[Akihabara 5 juni xxxx]
-Istirahat makan siang-

Namaku adalah Yukiro Ichia , kelas 11A SMU tokyo. Aku tidak terlalu akrab dengan teman-temanku , tapi teman sd ku yang juga se smp

berada 1 kelas denganku , dia adalah Minamoto Shujin. Adik ku Yukiko Ichia juga berada 1 SMU denganku , dia berada di kelas 10A-IPA.Kami
bertiga selalu pulang bersama , rumah shujin berada 1 jalur dengan rumahku.Tempat favorit kami bertiga adalah pohon rindang di perempatan jalan
sekolah ini.Kalau orang bertanya soal keahlianku , aku tidak memiliki keahlian khusus , mungkin aku tidak pernah kesulitan dalam pelajaran
matematika. Ketertarikanku hanya satu , yaitu adik perempuan ku , saudaraku satu-satunya. Bukan berarti aku siscon atau sejenisnya , tapi karena
dia adalah satu-satu nya orang yang tinggal di rumah bersamaku , karena orang tuaku yang bodoh tidak pernah mengurusi kita berdua. Mereka terlalu
sibuk oleh pekerjaannya , menjadikan mereka tidak pernah pulang kerumah , itu sangatlah bodoh.
"hey yuichi , mau makan siang di kantin sekolah ?" , Yuichi adalah nama panggilan yang di berikan Shujin untukku , itu adalah singkatan dari namaku
dan nama keluargaku "YU"kiro "ICHI"a.
"Tidak , aku membawa bekal dari rumah . Orang tuamu kan koki , kenapa tidak membawa bekal dari rumah ?" ,
"ehehe , mereka akan memotong uang jajanku jika membawa bekal dari rumah." Yuichi tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya.
"memang mau kamu buat apa uang jajanmu ? "
"Tidak ada , lagian aku lebih suka makan di kantin dari masakan orang tu.." belum selesai dia berbicara , ada seseorang yang membuka pintu kelasku
dan kurasa aku tau siapa itu...
"Yukichan ~~~ , mana bekal ku?" , ternyata benar . Yukiko datang untuk mengambil bekalnya.Yukichan adalah bagaimana yukiko memanggilku
Aku membuka tasku dan mencari bekal yang sudah kubungkus dari rumah . Bukan buatan rumah sih , aku membelinya dari toko serba guna kemarin malam.
"SIAL!!" , aku lupa memasukan bekal makanan nya kedalam tasku .
"ada apa yukichan ?" , Sepertinya yukiko belum sadar dengan apa yang terjadi...
"ehmmm... , sepertinya aku lupa membawa bekalnya ." aku mengatakannya dengan rasa takut dan ragu, aku takut yukiko marah.
"lalu bagaimana dengan makan siang yukiko ?" dia bertanya dengan ekspresi manja dan sedikit sedih.
Aku periksa dompetku. Sepertinya dewi keberuntungan benar benar membenciku hari ini. Ah tidak , bukankah aku tidak
percaya pada hal hal seperti itu.
"jadi bagaimana yukichan ?" , yukiko menatapku dengan wajah penasaran.
"haaaaaaaaaah~"
aku menghela nafas panjang. Shujin menatapku dengan sangat serius , mungkin dia mencoba menebak apa yang terjadi.
Benar saja , dia mengetahui apa yang terjadi . Seperti yang kuduga dari orang yang tak pernah lepas 10 besar dari sekolah dasar itu.
"hahahahahaha , meski kita teman sejak kecil , tapi aku tidak akan meminjamkan uang padamu. Akan kuajarkan seberapa kejamnya dunia padamu. Mwahahaha"
"Hentikan , suara mu sama sekali tidak mirip dengan okabe rintarou" , aku membalas itu dengan sinis
"eh".
"hei hei yukichan , siapa itu okabe rintarou dan bagaimana dengan makan siangku?"
"okabe rintarou adalah karakter fiksi dari serial "Steins;Gate" itu adalah salah satu kata-katanya, Shujin memang seorang otaku."
"aku anggap "otaku*" itu sebagai pujian"
"bagaimana ini shujin ?" aku menatap shujin dengan wajah penuh harapan.
"hm , baiklah , sudah kuputuskan. Kali ini aku akan mentraktir kalian dengan tabungan dari uang sakuku."
"Aaaah , benarkah ? terimakasih kak shujin" yukiko nampak bahagia dari raut mukanya.
"meskipun dia seorang otaku dan nijikon** tapi dia juga orang yang baik"
"hey hey , jangan membuat aku berubah pikiran"
"ah maaf-maaf" nampaknya aku terlalu berlebihan mengejeknya otaku.
kami pergi ke kantin bersama shujin
-***-



"Aaah kenyangnya.." Yukiko mengusap usap perutnya, menunjukan dia sudah kenyang. aku melihat shujin juga kekenyangan.

bagiku melihat yukiko senang juga membuatku senang

"terimakasih ya shujin"
"ya , lain kali kau harus membawaku menonton Anime movie di bioskop"
"hahaha , baiklah. Hey yukiko kau tidak masuk kekelasmu ?"
"kakak lupa ? hari ini kan kita pulang setengah hari . "
"ah iya , guru-guru ada rapat ya ?"
"yosh , bagaimana kalau mampir dulu ke rumahku ?" shujin menawari kami agar mampir ke rumahnya. Rumahnya tidak jauh sih dari rumah kami
tapi aku tidak enak sama orang tuanya.
"hmm , mungkin lain kali . Aku dan yukiko kun ada acara malam ini."
"heem" yukiko mengiyakan
memang malam ini ada acara keluarga , malam ini adalah hari jadi orang tua kami , dan mereka berjanji untuk pulang malam ini.
"aah sayang sekali , padahal aku ingin mengajak kalian menonton movie nya gintama"
"hahaha , lain kali saja ya . Yukiko juga tidak terlalu suka dengan anime" jelasku.
"baiklah , ayo kita pulang."
beginilah setiap hari , kita bertiga selalu bercanda bersama, menjalani kehidupan sekolah bersama. Kita bertiga seperti sesuatu yang tak terpisahkan.
Meski kesukaan kami dan karakter kami bertiga berbeda-beda tapi kami tetap bisa menjalin hubungan yang baik dengan ketiganya.
Shujin adalah orang yang pengertian , baik hati dan sedikit menyebalkan kadang-kadang. Dia banyak membantuku dan yukiko saat dalam kesusahan , dialah
yang membantu yukiko dalam pr bahasa inggrisnya , dia juga yang membantuyukiko dalam setiap masalah dengan kakak kelasnya. Mungkin Yukiko juga menganggapnya
kakak kandung seperti diriku. Jalanan yang biasanya sepi sekarang ramai, entah kenapa hari ini semua tidak normal dan perasaanku sangat tidak enak.
"hey yukichan, apa kau tau ? mungkin kita bisa bertemu lagi di dunia selanjutnya" tiba tiba yukiko mengucapkan kata-kata yang aneh , aku tidak tahu apa itu maksudnya
tapi perasaanku tidak enak. Aku melihat muka Shujin dan tampaknya dia juga khawatir. Aku hanya berharap bahwa itu hanya omongan ngelantur dari yukiko.
Kami yang berjalan normal-normal saja tiba tiba tidak bisa menyesuaikan langkah. Yukiko tersandung dan gandengan tanganku terputus dari nya. Yukiko terdorong oleh kerumunan
anak anak sekolah kami yang pulang sekolah dan terlempar ke jalanan. Aku hanya bisa melihat dan kaget , sedangkan Shujin berlari ke arah yukiko untuk menyelamatkannya dan
"Jeduaaaar"
Aku tidak tahu harus berkata apa , aku terkaget sampai tidak bisa berkedip. Air mataku jatuh dengan sendirinya.
"YUKIKOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!!!!" teriakan itu spontan setelah tetes air mata pertamaku jatuh. Shujin tidak berhasil menyelamatkannya , dan aku adalah kakak yang buruk
bahkan aku tidak bergerak melihat kejadian seperti itu. Aku tidak tahu harus apa dan bagaimana selanjutnya. Aku belum pernah melihat kematian sebelumnya.
Merahnya darah yang keluar dari yukiko memenuhi kepalaku , kepalaku kosong. Bahkan aku tidak bisa mendengar jeritan dan kericuhan orang-orang di sekitarku yang panik melihat kejadian ini.
Aku hanya bisa berdiri terpaku menganga melihat kejadian itu . Yukiko yang baru saja makan denganku , yang semenit lalu kugandeng tanganya.
"A..A..Apa dia sudah tiada ?" pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutku , badanku masih gemetaran.
Shujin ikut menangis dia menyesal dia tidak bisa menyelamatkanya , lalu dia menjawab pertanyaan bodohku
"yaa...,dia sudah tiada." sambil menangis tersedu-sedu dia menjawabnya.
-TO BE CONTINUED-



*Otaku : sebutan bagi orang yang menekuni hobinya dengan sungguh2 , di jepang otaku bisa menjadi ejekan bagi orang dan itu kata yang memalukan untuk di

sandang, tapi di negara2 lain otaku malah bisa menjadi pujian.

**nijikon : orang yang suka dengan 2 dimensi

ID | Creative Community