Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 3

Chapter 3 Pencarian Sebuah Jawaban


Setelah beberapa bulan aku melatih kekuatan asing yang aku punya yang sebelumnya aku hanya mengurung dan tidak melakukan apa-apa, semenjak kedatangan Neko secara misterius yang mengubah hidupku dia juga memanggilku master, tapi setelah aku berlatih Neko di bawa pergi atau kata lainya diculik oleh seseorang yang tiba-tiba muncul dari jendela bersamaan keadaan di sekitar rumah yang aku huni bersama Airi dan Rika adikku menjadi lautan api, bangunan-bangunan hancur yang sebelumnya masih utuh.


“ah sial kemana mereka pergi” kata yang terucap setelah aku mendobrak pintu karena aku terburu-buru yang seblumnya terhenti karena aku mendapat sebuah ingatan yang aneh tentang Neko, Rika dan sebelumnya siapa Airi, ah lupakan yang terpenting aku harus bisa menyelamatkan Neko dulu dari orang aneh yang datang tadi, semoga masih sempat aku mengejarnya



Disamping itu Airi dan Rika berlari mengikuti, sebenarnya aku tidak menyuruh atau meminta mereka, aku tidak menghiraukan mereka, soalnya seingat apa yang aku dapat sebelum keluar dari rumah itu aku mengingat bahwa Rika sudah mati dan Airi itu siapa… dia tidak terdaftar dari orang-orang yang aku ingat, aku terus mengejar orang itu dan akhirnya aku sampai di dekat perbatasan ras Emperor



Setelah aku sampai di depan gerbang ras Emperor aku melangkah masuk untuk mencari Neko, setelah melangkah masuk aku terpesona dengan keadaan kota dari ras Emperor, suasana yang damai dan tentram dan juga udara yang sejuk, aku melihat sekelilingku banyak orang yang mengenakan baju armor dan baju zirah, sepertinya tidak hanya ras Emperor tapi hamper seluruh ras ada di tempat ini



Aku mulai berkeliling kota itu, sudah beberapa jam aku berkeliling tapi tidak juga aku menemukan Neko “tidak kusangka wilayah dan kota ras Emperor luas juga” kata yang ku ucapkan sambil duduk di taman kota, aku melihat langit sudah lama kau tidak memandangi langit, di saat aku memandangi langit terdengar suara orang-orang yang sepertinya sedang berkelahi, ditengah-tengah perkelahian mereka sebuah tombak melesat ke arahku untungnya tombak itu tidak mengenaiku melainkan menancap di sebelah kepalaku pas



Karena terkejut aku Cuma bisa diam dan mengeluarkan beberapa tetes keringat dari wajahku, perkelahin tidak usai-usai setelah beberapa saat mereka akhirnya mengahiri perkelahian dengan 1 orang yang masih berdiri dengan beberpa luka memar di sekujur tubuhnya, tidak lama tentara kerajaan datang orang itu pun kemudian kabur menuju ke arahku bisa di katakana seumuran denganku *fiuu….iiiitt dia memanggil Mount atau akrab dengan sebutan tunggangan, dari langit muncul se-ekor burung yang besar “ikutlah berasamaku, aku akan membantumu” kata yang di ucapkan oleh orang itu sambil mengambil tombaknya lalu dia manrikku menunggangi Gryfon, se-ekor burung yang dia panggil tadi, tubuh seperti singa dengan kepala elang dan bersayap



Kami kabur dari kejaran prajurit kerajaan, pemandangan yang indah dari atas sini “terimakasih mau membantuku” kata yang aku ucapkan pada orang itu, dia hanya terdiam sambil meneteskan air mata, aku tidak mengerti kenapa dia menagis saat aku perhatikan dia menangis sambil memegang lengan kirinya dan terdapat darah yang terus mengalir keluar



“ka-kamu tidak apa-apa?” tanyaku kebingungan melihat dia merintih kesakitan sambil meneteskan airmata, dan juga sepertinya kau melupakan sesuatu tapi apa ya….., saat aku ingin mengingat apa yang aku lupakan dia pingsan aku pun memeluknya tapi Gryfon yang kami tunggangi jatuh karena tidak ada yang mengendarai *Bruak!!!! Kami jatuh di tengah tengah hutan, saat aku membuka mata tanpa kusadari bibirnya menyentuh bibirku dan saat itu juga aku baru sadar kalau dia itu perempuan



Wajahku memerah, karena sepertinya ini pertama kalinya aku ciuman dengan perempuan di tengah hutan dengan keadaan seperti ini, tidak lama dia membuka matanya, mata yang menandakan terkejut dan marah *Buakkk!!! Dia menendangku “guah……” suara yang aku keluarkan setelah di tending dan menabrak pohon di belakangku “da-dasar mesum……..” kata yang dia utarakan padaku



Dengan menahan rasa sakit aku mendekatinya “si-siapa yang kau panggil mesum huh?....” sambil mengangkat perempuan itu, yah seperti biasa aura itu muncul lagi, dan di situlah dia memanggilku “ma-master…. Ak-aku senang kita bisa bertemu kembali” seketika itu aku terkejut dan melepaskan dia….. “heh master..?” tanyaku penuh bingung, kumohon jangan menambah tanda tanya lagi…. Aku masih belum menemukan jawaban dari tanda tanya sebelumnya, dan siapakah aku ini???.........


ID | Creative Community