Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.4

Chapter 2 Kehancuran Yang Mengejutkan (part 4)


Hoammm…. Tubuhku terasa berat dan aku baru sadar bahawa aku ada di dalam gua, aku menoleh kekanan dan kekiri, Rika tertidur di sebelah kananku dan… “hah…?” seorang gadis tertidur sambil merangkul erat tanganku, kebingungan muncul di benakku, dan juga aku berusa mengingat apa yang terjadi sebelum aku tertidur tapi kepala terasa sakit saat inging mengingat dan semakin sakit juka aku inging mengingat lebih dalam.


Aku pun langsung bangun dan mencoba melepaskan rangkulan tangan gadis yang ada di sebelahku, beberapa kali kucoba akhirnya lepas juga, aku langsung pergi ke luar gua, suasana yang sejuk tapi terlihat aneh, Susana di sini sangat hening tidak ada suara selain hembusan angina yang terus menghembus melewati pepohonan yang menggoyangkan dedaunan “semoga hari ini baik”

Aku mulai mengelilingi daerah di sekitar gua *srrreeek~srrreeekk~srrrreeeek terdengar sebuah suara yang terdengar dari semak-semak di depanku, aku tidak menghiraukanya mungkin itu hanya se-ekor hewan yang sedang bersembunyi pikirku, aku melanjutkan berkeliling sambil menikmati sejuknya udara di tempat ini kemudian suara semak-semak itu terdengar lagi sekarang berpindah di seblah sampingku, karena penasaran aku pergi untuk memeriksanya

Setelah aku cek ternyata tidak ada siapa-siapa, apa hanya perasaanku saja, aku tidak berpikir lama aku menganggapnya hanya seperti ada se-ekor hewan yang lewat saja, aku pun kembali ke depan gua dan duduk bersendenan di pohon besar di depan mulut gua “sejuknya… udara yang sangat bagus” aku pun mulai memejamkan mataku, aku terditir pulas di bawah pohon besar sambil menikmati angina yang terus bertiup dari balik pepohonan.

“hoaammmm…..” sepertinya aku tertidur cukup lama, tubuhku terasa berat seperti tadi saat aku bangun di pagi hari, lalu aku menoleh ke kanan dank e kiri yang kulihat ternyata Rika dan gadis itu tertidur di sampingku seperti tadi pagi, aku berusaha untuk bangun tapi rangkulan tangan mereka sangat kuat aku tidak bisa melepaskanya, sial aku tidak bisa bergerak karena tanganku terkurung dalam rangkulan mereka ber dua, tidak ada cara lain selain menunggu mereka bangun.

Berapa lama mereka akan bangun….. aku sudah tidak kuat lagi, 2 jam aku menunggu mereka dan rasa ngantuk-ku muncul yah aku juga ikut tertidur lagi, suasana yang sejuk ini memang cocok untuk tidur di bawah pohon seperti ini “uuuuhhhh……. Kapan mereka akan terbangun!!!!!”

Aku pun terbangun karena seperti ada suatu benda yang menindihi badanku saat aku membuka mata dan memajukan kepalaku *cup tanpa kusadari bibirku menyentuh bibir gadis yang tak ku kenali tadi, dengan malu wajahku seketika berubah menjadi merah dan pada saat itu juga Rika memandangiku dengan wajah yang serius.

“huah…..” aku memaksa untuk bangun dan berdiri, otomatis gadis tadi berpindah ke samping, pada saat itu juga gadis tadi terbangung, dengan wajah yang polos dia hanya memandangiku sambil memegan mulutnya, sepertinya dia menyadari pa yang terjadi, seketika itu juga wajahnya berubah menjadi merah

Saat aku melihat Rika, dia terlihat diam dan tidak berbuat apa-apa sambil menundukkan wajahnya “ternyata aku kalah sama gadis asing itu” sebuah kata yang keluar dari mulut Rika, tidak bisa ku cerna dengan baik dan aku tidak tahu apa maksud perkataanya itu, aku pun pergi ke dalam gua dan bersikap seperti tidak ada yang terjadi

Saat aku mulai berjalan menuju dalam gua Rika menarik bajuku gadis itu juga menarik bajuku, tapi berbeda ekspresi, Rika masih menundukkan kepalanya sedangkan gadis itu memalingkan wajhnya dan berwajah merah, aku melanjutkan berjalan memasuki gua meskipun agak terasa berat karena mereka ikut sambil menarik-narik bajuku

Setelah tiba aku duduk di sebuah batu akhirnya mereka melepaskanku, tapi sepertinya saat mereka saling berhadapan sepertinya merka bersaing entah apa itu aku tidak peduli yang penting aku bisa duduk tenang

*brughhhh

Aku terjatuh dari atas batu yang aku duduki tadi saat Rika menarikku, sambil menahan rasa sakit aku melihat mereka seperti 2 kutub magnet yang saling tolak menolak, aku tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran mereka, ah biarkan saja aku hanya bisa melihat mereka dengan posisi jatuhku tadi.

*cting-ctang-cteng

Dari luar terdengar suara pedang yang saling bergesekan sepertinya ada sebuah petarungan, dengan menahan rasa sakit di kepalaku akibat jatuh tadi aku berjalan keluar gua untuk melihat apa yang terjadi di luar, sedangkan Rika dan gadis tadi masih saja saling memandang satu sama lain, perlahan aku berjalan keluar dan saat aku sudah sampai di mulut gua, aku melihat 2 orang saling ber adu pedang tapi yang satu tidak bisa di katakana pedang lebih mirip degger atau apalah namanya

“cih ternyata kau tangguh juga bocah, baiklah aku akan mengeluarkan semua kekuatanku” ucap orang yang membawa sebuah tombak dengan di selimuti aura api
“itu tidak masalah bagiku, dan jangangan panggil aku bocah” teriak hmmm dari penampilanya memang seperti anak-anak yang mirip ninja
*fiiiuuuu…it tiba-tiba dari langin datang sekor Gryfon “hahahahaah… sekarang menyerahlah atau kau akan mati” teriak lebar dan gembira dari mulut orang yg memanggil Gryfon tadi
“cih… aku tidak akan menyerah, aku akan melindungi masterku walau itu mengorbankan nyawaku” bocah tadi langsung berlari dengan cepat menuju orang yang menaiki Gryfon

*cting-Ctang-cteng pertarungan tidak terhindarkan lagi, bocah itu berlari dan menyerang sambil memanjat dan melompat dari pohon satu ke pohon yang lain layaknya assassin, pertarungan yang sangat sengit tapi pada akhirnya orang yang meniki Gryfon tadi mengakhiri pertarungan dengan menggunakan entah skill apa itu, seketika itu juga bocah assassin tadi sudah tidak berdaya

“ugh…. Maafkan aku master” darah keluar dari mulutnya dan kemudian pingsan

Aku melihat, aku melihat dan aku mulai mengingat apa yang terjadi di sini saat sebelum aku tertidur dan terbangun di pagi hari, pada saat aku mulai mengingat sebuah aura hitam peka bercampur warna ungu dan merah keluar dari tuguhku, dan seketika itu juga daerah yang ada di sekitarku mulai rusak, tumbuhan pada layu, hewan dan serangga pada mati, pada saat itu aku kembali masuk ke dalam kegelapan dan kebencian, dan kali ini tubuhku tidak bergerak, tubuhku hanya diam terpaku di sana

“hufffft…. Tidak kusangka, kamu bisa mengendalikan kekuatan ini tanpa ada latihan khusus dariku, kekuatanmu memang unik” suara dari seseorang terdengar agak samar
“siapa kamu, perlihatkan dirimu” aku bingung bercampur penasaran
“aku disini, ternyata seal yang aku gunakan tidak lagi berguna, perkenalkan namaku Aoi aku Alchemist keturunan ke-2” suara yang kudengar agak samar tadi memunculkan wujudnya dan memperkenalkan dirinya
“Alchemist?, aku pernah mendengar dari seseorang, tapi aku tidak ingat” aku mencoba mengingat lagi
“itu dari ayahmu, sebenarnya dia satu-satunya ras Emperor yang percaya bahwa Ancient itu tidaklah jahat, maka dari itu para ras Emperor memberi hukuman dengan mengusirnya selama 1 tahun” Aoi menjelaskan
“ayah???.... ekh, ayah dan mama sudah…” aku pun mulai meneteskan airmata
“iya mereka sudah tiada, maaf aku tidak bisa membantumu”
“itu bukan salahmu, tapi apakah semua ras berpikir kalo Ancient itu jahat?” tanyaku sambil mengusap air mataku
“tidak hanya 3 ras yang menentang bahwa Ancient tidak jahat yaitu ras Priest ras mama-mu, ras Cloning dan ras Freedoom, mereka menentang dan memulai pencarian pada Ancient”
“lalu siapakah Ancient ini?” tanyaku masih bingung
“Ancient adalah kami 6 Alchemist” jwab singkat Aoi
“dan siapa saja 6 Alchemist ini?”
“pertama aku sebagai pemimpin jobku Undead, kedua Holy Angel job Saint, ketiga Neko Aries job Wicth, keempat Doom job Tanker, kelima Assasin job Spirit, keenam Elektro job Mechanic , kami sebagai Alchemist bergerak secara bersembunyi” Aoi memperkenalkan satu per satu anggota Alchemist
“berarti yang di kalahkan oleh orang yang menaiki Gryfon itu..” aku baru menyadari kalo bocah itu adalah Alchemist
“iya… “ Aoi menjawab dengan singkat
“ke-kenapa dia bisa kalah?” tanyaku heran
“karena masternya tidak ada, jadi semua nggota Alchemist tidak bisa berbuat apa-apa” menjawab pertanyaanku tadi
“lalu kenapa kamu disini?” tanyaku kesal
“sudah kubilang waktuku sudah habis, meskipun aku tidak bisa mati, tapi aku sudah cukup melihat para anggotaku yang dulu mati sia-sia di hadapanku, mereka adalah anggota baru yang aku temukan, aku akan menaruh kekuatanku padamu, saat perisai ini hilang aku akan menghilang dank au akan menjadi Ancient, penerus ke-3 dari Undead, sepertinya waktuku habis, semoga kamu lebih baik dari aku, sampai jumpa” Aoi tersenyum dan menghilang

*prang…..

Perisai yang melindungi tubuhku tadi hancur dan aku mendapat kekuatan Ancient, seketika itu juga sebuah tombak api meluncur tepat kea rahku, tapi saat sebelum mengenaiku tombak api itu musnah menjadi debu, dari belakang Rika dan gadis tadi datang dan berubah, aku terkejut melihat sepasang sayap berwarna putih ke emasan muncul dari punggu Rika dan gadis tadi matanya berubah.

“hahahahahahaha……. Akhirnya kami menemukanmu Alchemist, jika kalian ingin mengambil dia, datanglah dan selamatkan dia jika kalian bisa, oh iya namaku Wind Runner, kami akan menunggu kalian hahahahaahahahahahahahah” orang yang menaiki Gryfon tadi pergi dengan membawa Assasin bersamanya
“tunggu…..sial, dan kalian siapa?” tanyaku pada Rika dan gadis yang takukenal saat mereka berubah penampilan

~Continue To Final Chapter (part 5)~

By:Lutfie Rai Southsuke
Alchemist The Great Of Ancient : Prolog
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 1
Alchemist The Graet Of Ancient : Chapter 2.1
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.2
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.3
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.4
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 3
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 4

ID | Creative Community