Dream & Reality

[ Akihabara , 7 september xxxx]
Mimpi... , setiap orang pasti pernah mengalaminya saat tidur. Tidak terbatas.. , mimpi itu tidak terbatas

dunia yang bisa memanjang tanpa batas. Mimpi pada dasarnya adalah keinginan atau harapan manusia. Mimpi adalah emosi , perasaan dan sensasi yang terjadi pada suatu stage dalam tidur manusia. Mimpi manusia sangat sering terjadi saat stage "REM"
, rapid-eye Movement adalah stage saat tidur dimana pergerakan mata secara kontinu saat tidur, tujuan dan arti mimpi sendiri masih jadi perdebatan baik dalam dunia sains maupun agama. Itu semua tidak jelas , hadiah ataukah hukuman dari tuhan atau malah peringatan dari tuhan pada makhluknya.

" Hey yuichi , kau melamun lagi ?" seorang bertubuh tinggi dan berambut pirang menyapa ku dari kejauhan , dia adalah

teman masa kecilku, Shujin.

" Menurutmu ?"

" Kau tidak pernah berubah..." dia tertawa kecil
Kami biasa duduk di tempat ini. Di bawah pohon besar yang rindang di perempatan jalan menuju sekolah , ini adalah tempat yang sempurna.
Angin menghembus dan menerbangkan kelopak bunga sakura yang mulai berguguran , sebentar lagi musim gugur tiba dan liburan musim panas berakhir.
Sudah 5 tahun sejak kejadian itu...
" Apa yang kau lamunkan ?" suara agak berat dr Shujin membuyarkan lamunanku.
" Suatu masalah akan ada , dan sebelum itu selesai akan datang masalah lain... " dia terhenti sejenak
" Tidak ada gunanya meratapi sesuatu penyelsaian masalah yang gagal di masa lalu , yang terpenting adalah apa yang akan kita selsaikan hari ini
dan selanjutnya" dia mengucapkan itu seperti dia mengetahui apa yang aku lamunkan. Kita sudah berteman lebih dari 10 tahun , wajar jika dia mengerti perasaan ku , terlebih dia ada disitu saat kejadian itu terjadi.
" Sejak kapan kau berguru pada mario teguh ? dan lagi pula aku yang lebih mengerti masalahku dari padamu" ucapan sinis itu keluar dari mulutku.
" Hahahaha... , aku hanya menebak , tapi kurasa itu benar" dia tertawa dan menganggap itu sebagai lelucon.
Shujin melihat kearah matahari , dia terlihat tenang dan bahagia . Mungkin dulu aku pernah hidup seperti itu , tidak mungkin lebih bahagia dari itu.
Entah kenapa sekarang aku tidak bisa merasa senang , ini semua karena itu . Dunia sangat tidak adil karena tak membiarkan ku bersama dia. Kenapa setiap kehidupan harus berakhir kematian ? Kenapa setiap pertemuan harus diakhiri perpisahan ? Tidak adakah sesuatu di dunia ini yang kekal ? pertanyaan atau bisa kubilang ratapan akan kematian dirinya selalu membayangi kepalaku. Biasanya aku memilih untuk menutup mataku dan merebahkan diriku di kasur untuk menghilangkan pikiran itu. Tapi ketika aku bangun semua itu datang lagi dan lagi.
" Hey mau makan ? Restoran ayahku sepi lho , kau bisa makan sepuasnya disana ". Shujin adalah anak sebuah kepala restoran terkenal di Akiba , biasanya
aku bisa makan gratis disana,kurasa kali ini aku tidak bisa
" Maaf , tapi perutku sudah cukup kenyang untuk okonomiyaki tadi pagi"
" Ah ya sudah aku duluan ya , perutku tidak bisa di tolerir lagi ... " Shujin beranjak dari duduk nya dan berlari ke arah gang yang biasa kami lewati pulang sekolah sewaktu kecil. Gang itu tidak menuju rumahnya , tapi menuju restaurannya . Mungkin dia langsung makan siang.
Sekitar 4 bulan yang lalu , aku mendapatkan sebuah mimpi yang aneh. Didalam mimpi itu aku bertemu seorang kakek tua dan menyuruhku untuk membuka
mataku , dan dia juga menyadarkanku kalau aku dalam mimpi. Pandanganku lebih jelas dari biasanya , dan aku bisa bergerak lebih bebas , itu terasa sangat nyata. Ini bukan mimpi pikirku , aku mencoba mencubit tanganku tapi itu tidak terjadi rasa sakit, jam tanganku terhenti . Aku yakin kalau ini mimpi,
tapi ini terasa nyata , aku bisa menggerakkan tubuhku dan pandangan ku lebih jelas , bahkan aku bisa mengingat kejadian itu . Lucid Dream.Ya , secara tidak sengaja aku telah melakukannya . Lucid Dream adalah kondisi saat kau mimpi tapi kau bisa mengambil alih penuh atas dirimu dan mimpimu,
aku membaca itu di internet. Sejak saat itu , setiap malam aku selalu mengalami lucid dream. Dan aku selalu bermimpi berbicara dengan adik perempuanku yang sudah mati di kejadian itu. Aku mengingat semua kejadian di mimpiku itu. Aku merasa lebih tenang saat di mimpi dari pada di dunia nyata . Aku bisa berbicara dengannya , meski hanya di mimpi. Aku lebih suka dunia yang begitu dari pada dunia dimana ada kematian. Pasti ada yang terluka , pasti ada yang menangis untuk setiap kematian yang terjadi.Aku merasa lebih baik hidup dalam dunia mimpi itu...
"prak..." , hp yang kupegang dari tadipun terjatuh , bukan secara tidak sengaja. Tapi karena aku sangat kaget melihat apa yang ada di depanku.
Angin bertiup sangat kencang, tidak seperti biasanya. Daun-Daun diatas kepalaku berguguran. Debu-Debu terbang tertiup angin. Orang-orang berjalan didepanku seperti tak terjadi apa-apa. Tidak ada yang spesial saat itu. Kecuali satu hal yang benar-benar tidak bisa kupercaya. Adik perempuan ku yang harusnya
sudah meninggal , berdiri di depanku. Aku tidak bisa berkata-kata , aku adalah orang yang tidak terlalu percaya pada cerita misteri dan sebagainya. Tapi apa yang kulihat di depan mataku ini seperti asli... , tapi ini tidaklah asing. Aku seperti pernah melihat apa yang terjadi saat ini , entah dimana aku tidak yakin
apakah ini Déjà vu ??



ID | Creative Community