Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.2

Chapter 2 Kehancuran Yang Mengejutkan (part 2)


Setelah melihat dan mengalami kejadian yang terjadi di kamarku, aku mengajak Rika bersembunyi di kamarnya, kemudian aku menceritakan apa yang terjadi di kamarku tadi, aku sangat terkejut karena Rika


tidak ada reaksi terkejut atau yang lainya setelah aku menceritakanya

“oi Rika, kenapa kamu diam saja?” tanyaku kesal
“Eee… i-itu, karena cerita kak Dani yang mengada-ngada jadi aku inging tertawa atau diam” Rika menjawab
“eh…. Kamu pikir aku berbohong, tadi kamu lihatkan tembok kamarku hancur dan pemandangan di luar sangat kacau?”
“sudahlah kak Dani jangan bawa-bawa dunia game kak Dani ke dunia nyata” Rika masih tidak percaya apa yang aku katakana
“ya-yang benar saja!!!!!!!!!!!!”
“aku ingin ke kamar mandi” Rika terlihat kesal karena cerita yang aku katakana dianggap hanya fiksi baginya

Aku pun merasa bodoh….. sifat Rika yang tadi ternyata hanya bohong belaka, yang dia mulai menjadi sangat lugu ternyata hanya ekting saja, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang datang “ekh… perasaan apa ini, ti-tidak mungkin, RIKA AWAS!!!!!!!!!!” aku berlari mengejar Rika dan merangkulnya dan jatuh tersungkur…

“aduh~aduh… apa yang kakak lakukan sih?. Aku benci kak Dani” Rika pun langsung berdiri dan berlari
“sial perasaan ini lagi, tapi semakin kuat tidak ada car—“ *DUuuuuaaaRRRR…!!!!! Tembok rumahku hancur lagi sekarang monster itu tepat di depan Rika, ia hanya bisa diam terpaku di sana..
“ka-kak Dani, KAK DANI…!!!!!!!!!!!!” teriak Rika ketakutan

#jresszzzsssshhhh sekali lagi monster itu diam dan lenyap perlahan, kemudian seseorang datang, ternyata ayahku dia menggunakan perlengkapan seperti dalam game, aku sangat bingung apa yang sebenarnya terjadi pada dunia ini, apa memang ini nyata?, dan perasaan apa yang aku miliki sesaat tadi, seperti aku bisa merasakan kehadiran roh atau jiwa seseorang maupun monster tadi

“kalian tidak apa-apa?” tanya ayahku
“Dani~Rika, kalian tidak apa-apa? Ibuku berlari dari lantai bawah menuju kamar rika
“jangan diam saja cepat keluar dari sini” ayahku menyuruhku untuk meninggalkan rumah sambil menggendong Rika yang pingsan
“heh… kenapa kita tidak berlindung saja di dalam rumah” tanyaku dengan tubuh yang gemetar
“apa kamu bodoh, jika kita di rumah para Crypt aka mudah menyerang, jangan banyak tanya lagi cepat keluar dan gunakan ke ahlian skillmu”
“eh.., keahlian skill?, aku tidak mengerti apa yang ayah katakana” sambil berlari keluar rumah aku di penuhi dengan tanda tanya besar
“hah, nanti setelah keluar dari rumah ayah jelaskan”

Kami ber empat lari keluar rumah, keadaan rumahku sudah tidak bisa di huni, karena pondasi-pondasi sudah mulai retak da nada yang sudah roboh, aku masih berpikir apakah ini di dalam game?, tapi kenapa dengan luka yang mereka derita terlihat sangat nyata, dan kenapa ayah terlihat sangat serius, di tambah lagi monster-monster itu lenyap layaknya di dalam game, spertinya aku mulai gila karena pertanyaan-pertanyaan yang aku temukan dan belum terjawab

Setelah keluar dari rumah, rumahku akhirnya roboh “Dani sekarang coba keluarkan keahlian skillmu, itu akan mempermudah kamu ikut ras mana?”
“he.., yah sudah ku bilang aku tidak mengerti apa yang ayah katakana” aku pun semakin bingung
“huff… menyusahkan, sekarang coba lakukan seperti ini” *SIIiiiiinnnggg sebuah cahaya muncul di sekitar tubuh ayah-ku
“baiklah akan ku coba, ekh…hyaa….!!!!!!” Aku mencoba seperti saran ayahku tapi… tidak ada apapun yang terjadi
“apa yang kamu lakukan, cepat sedikit” ayahku mendesak-ku
“aku sudah melakukan seperti apa yang ayah sarankan”
“baiklah ayah akan memeriksa sendiri… hah—“ sepertinya ayah mendapat berita buruk
“ada apa yah?” tanyaku karena ayah membuat ekspresi itu
“ini tidak mungkin…. Kenapa kamu tidak terdaftar dari 7 ras yang ada dan aura yang kamu miliki…. Tidak salah lagi itu Alchemist”
“apa yang ayah bicarakan, aku tidak tau meskipun aku ini player dalam game”
“Sudah kita harus menjauh dari kota dan dari beberapa ras, karena kekuatanmu itu kamu akan jadi pemimpin dari ras baru yaitu Alchemist atau bisa di sebut Undead”

Kami pergi ke dalam hutan, eh hutan, sepertinya tidak ada hutan di sekitar sini tapi ternyata ada ayahku menyuruh kami tetap berlindung di dalam sebuah gua yang sudah menjadi tempat ayah dan ibuku biasa singgah

“sekarang ayah akan menjelaskanya, lihat ini ini adalah lambing dari ras, lambing ayah melambangkan ras Emperor dan ibumu dari ras Priest, tapi kalian berdua…. Kalian berdua akan mendirikan ras baru” jelas ayahku
“tu-tu-tunggu yah, aku dan Rika? Kenapa tidak ayah an ibu atau orang lain?” aku pun menyangkal perkataan ayahku
“ayah juga tidak tahu, pokoknya aura itu, jangan sampai kamu mengeluarkanya, tapi ngomong-ngomong apa kamu pernah merasa aneh dari dirimu?”
“sepertinya pernah, saat ada seseorang yang akan datang ataupun monster itu aku bisa merasakan roh atau jiwanya”
“hmmmmm ok, pokoknya jangan keluarkan kekuatan mu yang lain”
Tidak beberapa lama gua tempat kami bersinggah di serang, kami tidak tahu monster apa yang menyerang kita, kemudian kami keluar untuk menghadapinya, pertarungan pun akan terjadi
“eh…. Itu kan Zuma” yah sepertinya aku sudah gila, monster yang menyerang kami tidak lain dan tidak bukan adalah Zuma seperti dalam game yang aku mainkan saat aku masih SD….. mungkin itu bisa ku katakana game ter bagus
“ternyata kamu tahu juga Dani, iya ini Zuma monster terberat kami tidak bisa mengalahkanya meskipun membawa party 10 orang”

Eh ternyata benar, kenapa dunia ini bisa mirip di game tapi ini berbeda, ini nyata bukan game, ah sial kenapa aku bisa terjebak di sini “Dani jangan melamun, cepat mauk dalam gua dan jaga adikmu didalam” ayahku berwajah serius
“tapi—“ perkataanku terpotong
“Dani ikuti kata-ayahmu sekali ini saja, mama mohon” mama juga menyuruhku menjaga Rika, ini pertama kalinya aku melihat wajah mama serius seperti ini
“baik lah, tapi kalian harus janji kalian akan kembali lagi” aku berlari kedlam gua
“sepertinya kalo itu kami tidak bisa berjanji” suara ayahku dengan nada pelan dan meneteskan air mata

Aku menjaga Rika seperti apa yang mereka katakana, suara desisan pedang dan suara aungan monster itu terdengar jelas di dalam gua, suara yang sangat menakutkan, jadi inikah yang namanya pertempuran, aku selalu maju di depan jika aku berada dalam game dan tidak memperdulikan betapa sakitnya characterku saat terkena serangan

Setelah beberapa jam pertarungan suara desisan pedang dan aungan monster itu tidak terdengar lagi “apakah sudah berakhir” aku pun menidurkan Rika dan pergi keluar utuk melihat apakah pertarungan sudah berakhir

Saat aku tiba ayah dan mama terlihat kesakitan dan kelelahan, tapi mereka masih bertarung “Dania pa yang kamu lakukan disini cepat mas—“ monster yang mengetahui keberadaanku langsung melancarkan serangan padaku, dan aku hanya bisa diam terpaku

*jllleeeebb darah keluar dari tubuh ayahku yang menghentikan serangan monster itu “bo-bo doh…ugh, ce-cepat masuk kedalam gua”
“ti-tid—“
“DANI AWAS!!!!!!!!!!!!!!!” teriak mama

*jllleeeebb dan untuk kedua kalinya darah keluar dari tubuh mama yang berusaha menghentikan serangang monster yang ke dua “ma-maaf Dani…. Kami tidak bisa  menepati janji itu” dengan senyum di wajah mama aku mulai meneteskan air mata

“ke-kenapa kalian malah tersenyum…. Uahhhhhh……. Ayah, mama”
“ja-jangan menangis, kamu laki-laki dari keluarga Kirigaya, tidak boleh menangisi orang yang sudah sekarat, tangisi lah mereka yang masih hidup dan membutuhkanmu” ayahku berusaha menghiburku dengan perkataan bijak-nya

Dan ke tiga kalinya monster itu melancarkan serangan kearah-ku, tapi monster itu berhenti dan lenyap seperti biasa, dan muncul seseorang dari balik asap “kamu tidak apa-apa?” tanya orang itu
“mama, ayah, kenapa kalian meninggalkan aku dan Rika” aku terus meneteskan air mata
“maaf, aku tidak bisa tepat waktu untuk menolong mereka” dia pun merasa sangat menyesal setelah melihat aku menangis di depan jasat mama dan ayahku
“he~he~he…. Aku akan menghancurkan semuan-nya” aku kehilangan kesadaranku dan sebuah aura muncul di sekitar tubuhku, sekejap daerah di sekitarku menjadi tandus dan hancur
“ekh… aura apa ini… jangan-jangan…….—“
~Continue to Next Chapter~

By:Lutfie Rai Southsuke
Alchemist The Great Of Ancient : Prolog
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 1
Alchemist The Graet Of Ancient : Chapter 2.1
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.2
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.3
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 2.4
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 3
Alchemist The Great Of Ancient : Chapter 4

ID | Creative Community